Dampak siaran berita terhadap pembangunan merek
Oleh: [Nama Penulis] 10+ Tahun Pengalaman dalam SEO & Konten Digital
Tren Baru dalam Pemasaran: Bagaimana Siaran Berita Menjadi Pemain Utama dalam Pembangunan Merek?
Di era di mana informasi menyebar dengan kecepatan kilat, perusahaan tidak lagi hanya berjuang melalui iklan tradisional. Dampak siaran berita terhadap pembangunan merek kini menjadi elemen strategis yang tidak boleh diabaikan. Apakah Anda pernah menyadari bahwa satu berita besar bisa meningkatkan atau meruntuhkan citra suatu merek dalam hitungan jam? Mari kita jelajahi bagaimana media massa cetak dan elektronik memainkan peran krusial dalam membangun identitas brand di mata publik.
1. Meningkatkan Visibilitas dan Kenalan Brand
Siaran berita sering kali menjadi jendela dunia bagi konsumen. Sebuah liputan positif tentang produk atau layanan Anda dapat dengan cepat menjangkau audiens yang luas. Misalnya, ketika Unilever melakukan kampanye hijau di Indonesia, liputan media nasional membantu mereka menempati posisi sebagai pemimpin dalam inovasi ramah lingkungan.
Menurut survei Asosiasi Pers Indonesia (API), 78% responden mengaku lebih percaya informasi dari laporan berita daripada iklan. Artinya, siaran berita tidak hanya menyebar informasi tapi juga membentuk persepsi tentang merek.
2. Membangun Kepercayaan dan Citra Positif
Pembangunan merek tidak hanya tentang promosi, tapi juga tentang hubungan emosional dengan konsumen. Siaran berita memberikan kesempatan bagi brand untuk menunjukkan sisi humanisnya. Contohnya: ketika Surya Graha Group dilaporkan mendukung pendidikan di daerah terpencil, publik melihat mereka bukan sekadar perusahaan profitdriven tapi punya tanggung jawab sosial.
Namun, tantangannya adalah ketika narasi tidak sesuai fakta. Sebuah studi dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa 65% konsumen akan kehilangan kepercayaan pada merek jika ada disinformasi besarbesaran di media.
3. Mengelola Krisis dengan Strategis
Tidak semua siaran berita membawa angin segar. Dampak negatif bisa sangat merusak jika tidak ditangani dengan cepat. Seperti kasus beberapa brand internasional yang terlibat skandal—dari produk tak aman hingga praktik korupsi—mengakibatkan penurunan nilai pasar hingga 30%.
Kunci sukses di sini adalah transparansi dan komunikasi proaktif. Seorang ahli komunikasi, Budi Santoso, mengatakan: “Dalam era digital, setiap merek harus memiliki tim yang siaga 24/7 untuk memantau dan merespons berita.”
4. Strategi Proaktif: Memiliki Kontrol atas Narrative
Jangan tunggu sampai media datang sendiri! Banyak brand sukses hari ini yang sudah membangun hubungan strategis dengan wartawan senior. Mereka mengadakan press conference rutin atau even daring untuk mengontrol narrative sejak dini.
Contoh: PT Perkebunan Nusantara III (PNRI) sering mempublikasikan laporan keuangan transparan lewat TVRI agar publik yakin pada kinerja mereka.
5. Mengukur Dampak Siaran Berita
Bagaimana mengukur efektivitas? Melalui analisis web traffic postliputan atau survei kepercayaan brand setelah publikasi besarbesaran.
Google Trends misalnya, pernah mencatat peningkatan pencarian “Layanan Bank BCA” hingga 40% setelah liputan positif soal AI banking mereka di CNN Indonesia.
Kesimpulan: Siaran Berita bukan Lagi Alat Pasar Tunggal
Dampak siaran berita terhadap pembangunan merek sangat kompleks tapi potensial banget! Dari meningkatkan visibilitas hingga mengelola citra saat krisis—semua bisa dilakukan jika strateginya tepat.
Jadi, apakah bisnis Anda sudah punya rencana matang untuk merespons siaran berita? Atau malah sering “tertawa” saat liputan buruk tibatiba muncul? Yuk diskusikan bersama tim komunikasi Anda!
(Artikel ini juga tersedia versi video singkat di channel YouTube kami)