Hindari lima kesalahan umum ini dalam siaran pers proyek blockchain
Dalam Era Blockchain, Siaran Pers Jangan Sampai Jadi "Materi Bacaan Boros"!
Industri blockchain terus berkembang pesat, namun tidak semua siaran pers proyek asing dengan strategi modern. Banyak yang masih mengikuti pola lama, padahal kesempatan emas untuk menarik perhatian investor atau pengguna hilang begitu saja. Artikel kali ini membahas Hindari lima kesalahan umum ini dalam siaran pers proyek blockchain agar kontenmu benarbenar efektif.
1. Tidak Menentukan Sasaran dan Tujuan yang JelasBisa jadi satu dari lima kesalahan umum dalam siaran pers blockchain adalah ketiadaan target yang spesifik. Tanpa menentukan apakah ingin menarik investor VC, pengguna akhir, atau media teknologi tertentu, pesanmu akan seperti peluru tanpa sasaran. Contohnya: Sebuah proyek DeFi menerbitkan berita panjang tanpa menyebutkan bagaimana solusi mereka mengatasi masalah oracle bias yang sudah lama menjadi momokan dalam pengembangan DeFi. Hasilnya? Artikel tersebut malah terselamatkan sebagai "bacaan ilmiah" di forum diskusi, bukan sebagai promosi produk.
2. Menggunakan Strategi Komunikasi Seperti Era Startup KonvensionalSalah satu kesalahan umum lainnya adalah ketiadaan adaptasi terhadap cara orang memantau blockchain. Banyak tim yang masih menggunakan cara konvensional seperti hanya mempublikasikan di situs berita finansial atau media massa tradisional. Padahal, komunitas crypto lebih responsif di saluran seperti Twitter/X (untuk tweet thread), Discord (untuk diskusi interaktif), atau platform khusus seperti Messari atau CoinMarketCap Research. Seorang founder DeFi mengakui bahwa karena salah strategi komunikasi, 70% pengguna potensial yang sudah tertarik pada whitepaper mereka berpindah ke proyek lain hanya karena tidak ada interaksi langsung melalui channel crypto.
3. Terlalu Banyak Menggunakan Bahasa Teknis Tanpa KonteksKesalahan umum lainnya adalah terlalu banyak menyematkan teknologi kompleks tanpa menjelaskan dampaknya secara sederhana. Contoh: Sebuah proyek Layer 2 menjelaskan teknologi zkrollup dengan detail matematis panjang lebar tapi tidak pernah menyentuh bagaimana teknologi itu bisa mengurangi biaya gas hingga 95%. Akibatnya, calon user hanya melihat poinpoin teknis yang membuat mereka bingung dan akhirnya mencari alternatif yang lebih mudah dimengerti seperti Polygon atau Arbitrum.
4. Tidak Mengintegrasikan MultiChannel CommunicationSiaran pers blockchain juga sering gagal karena hanya diterbitkan satu kali lalu terlupakan. Solusi: Publikasikan di berbagai platform sesuai target audience—mulai dari blog Chainlinks hingga YouTube explainer video dari developer sendiri. Jika ingin meminimalisir biaya promosi awal, manfaatkan juga jaringan PR di Indonesia seperti portal berita teknologi local maupun komunitas Telegram yang aktif.
5. Tidak Ada Strategi FollowUp dan EngagementTerakhir, banyak tim blockchain yang merasa sudah selesai setelah menerbitkan press release tanpa merancang tindak lanjut. Strateginya bisa sederhana: mintalah opini dari reviewer blockchain atau ajak influencer untuk melakukan deepdive talk tentang produkmu lewat podcast atau webinar gratis. Ini bukan hal baru dalam dunia crypto—banyak proyek besar seperti Chainlink dan Uniswap sukses karena selalu melakukan engagement pascasiaran.
Dengan menghindari kelima kesalahan umum tersebut—mulai dari kurangnya target hingga kurangnya engagement pascapublikasi—press release kamu bukan lagi dokumen formal yang membosankan tetapi alat persuasif untuk membangun buzz di era crypto yang cepat dan kompetitif ini.
Sudahkah timmu mulai mengecek template press release terbaru? Atau butuh bantuan untuk menulis press release profesional? Kontak kami sekarang!